Kamis, 07 Mei 2015

Alasan kenapa cewek sering merasa diPHP

Berhubung lagi mood menulis. Saya akan sedikit menyadarkan beberapa hal tentang wanita didepan layar hape ini (Karena ditulis di hape, jadi maaf, tanpa ilustrasi gambar)

*mumpung kelas pagi lagi kosong*.

Beberapa wanita selalu merasa sering diberi harapan palsu dari sang cowok, yang ia anggap sebagai gebetan. Prosesnya biasanya selalu sama. Kenalan, kontak-kontakan, PDKT, diberi harapan, lalu ditinggalkan, atau tidak diberi kejelasan tentang lanjutan hubungan.

“Kadang bukan orang lain yang terlalu jahat pada kita, tapi kita yang terlalu berharap kebaikan pada orang lain”. 
Mungkin pernyataan itu belum cukup sebagai penyelesaian. Tapi yang saya perhatikan, memang kesakitan itu sendiri berasal dari pengharapan yang tidak memastikan, yang ketika kita melihat realitanya tidak sesuai dengan harapan yang kita inginkan, maka kita selalu memaksakan ego untuk berfikir bahwa 
“ini bukan kesalahan saya”, 
“seharusnya tak seperti ini”, 
“kenapa ini terjadi”, 
“apa yang salah dengan yang kulakukan”, 
“apa yang salah dengan lemak-lemakku”. 
Hingga akhirnya, muncullah kekecewaan yang berlebihan. Padahal kekecewaan itu tumbuh dari ketidak dewasaan kita sendiri menanggapi permasalahan.

Mungkin kau berfikir, berarti “kita tak boleh mengharapkan, dan memimpikan cita-cita yang tinggi dong?”. Ahhh, kau belum paham. Beda mengharapkan sesuatu yang tidak memastikan, dengan mengharapkan sesuatu yang memotifasikan.

Nah, ini beberapa alasan mengapa wanita selalu merasa di-PHP-kan cowok, menurut saya:

1. Cewek selalu berfikiran, bahwa 
“cowok yang pandai menaklukkan, juga pandai menjaga perasaan, dan menginginkan sebuah ikatan” Padahal tidak semua cowok seperti itu. Perlu diperhatikan, menaklukkan hanya masalah pesona, tapi menginginkan ikatan itu masalah keseriusan. Dan tidak semua cowok punya keinginan untuk melanjutkan ikatan hanya bermodalkan ketertarikan.

2. Cewek selalu berfikir, bahwa 
“cowok yang memiliki perasaan suka terhadapnya, itu berarti cowok tersebut mau menjalin hubungan dengannya”, padahal tidak selamanya seperti itu.
Perlu diperhatikan, bahwa perasaan suka hanya masalah ketertarikan, tapi menjalin hubungan itu masalah kedewasaan. Dan tidak semua cowok bisa siap untuk mempertanggung jawabkan perasaan. Pun tidak semua cowok mendewasa secara kelakuan, saat perasaanya ketahuan.

3. Ekspektasi cewek yang dengan terang-terangan ia perlihatkan kepada sang cowok.

DiPHP berada pada fase PDKT. Nah, difase PDKT ini, beberapa cowok menginginkan wanita yang memiliki sifat “tidak mudah didapatkan”. Kenapa? alasannya sederhana, ketika kita mendapatkan wanita yang sangat mudah untuk didapatkan, maka wanita itu juga akan mudah untuk didapatkan orang lain. Sehingga menjalin hubungan hanya masalah kesenangan, bukan kebahagiaan. Karena hubungan yang terlalu rentang untuk saling meninggalkan, akibat terlalu mudah untuk merasakan ketertarikan kepada yang lain lagi.

4. Cewek suka menjunjung tinggi sifat kekanak-kanakannya, yaitu selalu menuduh cowok yang meninggalkannya sebagai cowok tukang PHP. Tanpa mau sedikit memunculkan kedewasaanya untuk menyadarkan diri, bahwa setiap kehidupan seseorang memang tidak dapat dipaksakan untuk kita masuki, dan seharusnya kita mengerti kalau itu memang hanyalah salah satu aturan hidup. Yasudah biasa saja.

Kalo dari pandangan saya (jangan-jangan), sifat cewek yang terlalu mudah untuk menuduh setiap cowok yang meninggalkannya sebagai tukang PHP, hanyalah bentuk penutupan harga diri dari sifat memalukannya, yaitu untuk menutupi sifat kegeerannya (terlalu mudah merasa disukai).

*Ahh. Capek menulis dihape-__-*

Tapi tenang, saya tidak akan meninggalkanmu hanya dengan permasalahan. Mari kita masuk proses penyelesaian.

Segala sesuatu yang berharga tentu menjadi cobaan. Nah, pernahkah kau dengar tentang “ujian terberat dalam hidup ini adalah harta, tahta, dan wanita”?
Kenapa ketiga hal ini dikategorikan sebagai ujian terberat dunia? karena ketiga hal ini pulalah yang selalu membuat kita lupa akan akhirat. Saking menggiurkannya. Artinya ketika kita berbicara tentang dunia, wanita adalah hal yang sangat berharga.

Kau tau? Seberapa berharganya sang wanita ini?. Ada lebih dari 50 pernyataan tentang keistimewaan wanita dalam islam. Bahkan dalam kitab suci pun, “An-nisaa” dibuat sebagai satu surah, untuk khusus berbicara tentang wanita. Hanya wanita loh, kita lelaki “Ar-rajul” tidak ada.
Bahkan lelaki tak pantas jika dibandingkan dengan wanita. “Satu wanita solehah, lebih berharga dibanding seribu lelaki soleh”. Sudah kebayang belom?

Nah, salah satu dari kelima puluh pernyataan itu 

“Wanita adalah anugerah terindah dunia”. 

Lalu pertanyaan saya untuk wanita, kenapa kamu justru tidak mengindahkan diri untuk menjaga diri sebagai anugerah terindah tuhan dengan sebaik-baiknya?
Memamerkan pesona kesemua cowok dengan begitu murahnya. Memperlihatkan sifat ketertarikan pada lelaki dengan begitu mudahnya.
Mempersilahkan lelaki untuk menyentuh dengan sesukanya.
Setidaknya sayangi ibumu, dengan menjaga tubuh yang selama ini ia rawat, dari kamu kecil sampai sebesar ini. Setidaknya jaga kepercayaan ayahmu,
yang selalu mengutamakan kesehatanmu agar kau tumbuh dengan cantik tanpa cacat seperti sekarang ini. Kalau kau tidak sedikitpun mengharagai semua karunia itu, lalu dengan apa kau memantaskan diri sebagai anugerah terindah dunia? Bagian mana dari sosokmu yang menjadikanmu berharga seperti yang diistimewakan agama?
ha?
#sudah so, sudah. Sabar sabar#
* iya iya. maaf, maaf. Saya terbawa emosi*
*bentar, saya menenangkan diri dulu*

Ok, saya mengerti kita tak pernah bisa mencampurkan pembahasan antara hubungan cinta asmara, dan syariah agama. Kecuali cinta yang sudah terikat akad. Kalau kita coba membahas keduanya, jatoh-jatohnya malah jadi “jatuh cinta diam-diam”. Pernah saya tulis disini.

Kembali kepembahasan. Saya tidak munafik untuk mengakui bahwa saya juga sering disebut sebagai tukang PHP. Padahal saya hanya tipe pria, yang suka membuat wanita merasa senang. Entah kenapa, membuat wanita senyum, dan tertawa itu jauh lebih menyenangkan. Makanya, saya suka memperhatikan perasaan suka, duka dari wanita. Nah, namanya juga wanita kalo dikasi sedikit pujian, kita bakal dibilang PHP kalo berhenti melakukannya. Jadi kita bahkan sulit menjelaskan, tentang maksud dari meninggikan derajat keindahannya sebagai wanita. Saat kita tau ia semakin lama semakin tak mengerti. Yang harus kita lakukan? yah, meninggalkan, sebelum semuanya semakin muncul kesalah pahaman. Lagi-lagi kalo berbicara tentang aturan syariaah. Perilaku saya tentang wanita, juga bahkan sangat tak terpuji. Mengingat banyak batasan yang telah diaturkan, untuk kita memiliki hubungan pertemanan dengan lawan jenis.

Nah solusinya menurut saya. Pengharapan itu tidak papa, selama kita tidak memastikan hal-hal yang belum tentu terjadi. Supaya kita bisa tau, bahwa kekecewaan kita hanya sebatas pengharapan yang tidak sesuai keinginan.

Kecewa itu tidak papa, selama kita masih berfikir semua masalah tersebut hanya sebatas pembelajaran masalah untuk meningkatkan kedewasaan kita.

Kalau saya menanggapi hidup sih, seperti ini;
Tidak semua apa yang kita inginkan harus kita dapatkan. Dan tidak semua apa yang kita dapatkan harus kita pertahankan. Karena memang hidup tentang pengembalian. Semua pemberian hanyalah sebatas titipan. Jadi, kesedihan juga hanya sebatas titipan, ada waktunya kok untuk terlewatkan. Begitupun dengan kebahagiaan, terimalah kenyataan jika waktunya untuk melepaskan.

Jadi konsepnya adalah, kebahagiaan itu biasa, ketika kita dianugerahkannya, janganlah kita terlalu menyombongkan diri, hanya karena sesuatu yang sementara. Jadi, kesedihan pun adalah hal biasa juga, ketika kita ditimpanya, janganlah kita terlalu larut dalam kepiluan sampai lupa mengambil pembelajaran.
Ingatlah ini: kesedihan sama dengan kebahagiaan, semuanya sesuatu yang biasa, dan semuanya hanya sementara. Jangan menanggapi salah satunya dengan berlebihan.

Memang tidak semua cinta yang kau harapkan bakal datang, tidak semua cinta yang meninggalkanmu akan kembali. Tapi ada satu yang dijanjikan, cinta untukmu ADA.


salam hangatku untuk orang yang memPHPkan mu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar