Merindukan nasehat konyol orang tua.
Tulisan ini saya dedikasikan untuk
seluruh orang tua didunia ini, orang tua yang selalu ikhlas dan selalu tabah
merawat kita hingga kita para anak-anak nakal tumbuh menjadi seseorang yang
benar-benar hidup dan bermanfaat untuk orang banyak
.
Tapi saya tidak mau menulis sambil berderaikan air mata
karna mengingat orang tua, jadi seperti tulisan-tulisan saya sebelumnya,
tulisan ini tetap bergenre comedy tapi serius, apapun itu yang penting bukan
untuk sedih-sedihan lah. Tulisan ini juga, menurut saya lebih berbobot, seperti
merakit robot yang pandai menyanyikan kita lagu nina bobot, ah yang jelas lebih
bermakna lah.
jadi saya akan mengajak kamu untuk bernostalgia, yaitu saat
dimana kita bahkan tidak bisa menggunakan tangan hebat ini untuk ngelap ingus
kita sendiri.. yaapp, benar sekali masa-masa kecil.
Masa kecil adalah masa dimana kita
menghabiskan waktu sebagian besar bersama orang tua untuk mengenal dunia, untuk
mengenal hal-hal yang tidak rasional di otak kita, karena sewaktu kecil, otak
kita memang lebih suka mengimajinasikan hal-hal yang kita pikirkan.
Oleh karena itu ketika kita tidak bisa berfikir secara rasional,
maka kita kadang sulit untuk memahaminya sewaktu kita dijelaskan dengan keadaan
real atau fakta sebenarnya, karena kita
belum mengerti hukum alam. Sehingga orang tua akan memberikan kita penjelasan
atau nasehat secara imajinatif.
Nah, berikut beberapa nasehat dan ilustrasi konyol orang tua
yang masih saya ingat jelas sewaktu saya kecil.
1. Tiap kali saya liat pelangi maka ibu
selalu bilang “disana ada bidadari yang lagi mandi”, dan saya selalu percaya,
hingga saya mengimajinasikan tujuh warna pelangi itu akibat selendangnya para
bidadari . Tapi lambat laun seiring berkembangnya zaman, berdamainya sasuke dan
naruto, masha and the bear semakin besar tapi pak prabow* belum juga bisa move
on dari pilpres membuat saya berfikir, emang dikayangan ndak ada kolam atau
kamar mandi gitu?, atau mungkin semua kamar mandi lagi penuh jadinya si
bidadari ini pergi sungai gitu? Itu bidadari atau anak kos?.
2.Saya dulu suka lari-lari dalam rumah,
hingga suatu saat kaki saya nabrak meja dan ibu pasti bilang “emang nakal nih
meja” trus mejanya dipukul sebagai balasan karena sudah halangin saya yang lagi
lari, “sudah nak yah, mejanya sudah ndak berani lagi gangguin kamu lari, sanah
lanjutin main” dan sayapun ahirnya ndak jadi nangis dan lanjutin main. Itulah mengapa
saya menyebut ibu saya “my hero” karena kehebatannya yang membuat sang meja takluk
dan tidak berani ngelawan, bahkan ia hanya tertunduk tanpa kata ketika ibu saya
lagi marah-__-.
3.Tiap saya jatuh dilantai bapak pasti
bilang “sudah, ndak papa cuman nangkap ikan” dan saya ahirnya berhenti nangis
dengan usapan dan tatapan diiringi senyuman bak Glen fredly yang sedang menyanyikan
lagu melo syahdunya itu. Tapi setelah itu saya minta bapak saya buat ngejar
ikan yang ndak berhasil saya dapat itu -___-,
dia bingung??? Kagak sob, dengan tanpa kehilangan akal dia malah membawakan
saya ikan goreng sambil berkata “ini tadi ikan nakal yang buat kamu jatuh sudah
bapak goreng, biar tau rasa dia, sudah sanah main”. Sejak saat itu tiap kali
saya melihat orang jatuh dari motor, saya akan buru-buru mendatanginya sambil
bilang “sudah om ndak papa, makanya nangkap ikan itu jangan pake motor, lain
kali pake perahu yah om”.
4.Tiap kali ada jajanan lewat depan rumah,
maka ibu langsung narik saya dan membawa saya sembunyi dalam kamar sambil
bilang “cepetan sembunyi, didepan ada penculik anak-anak”, dan saya nurut-__-
5.Waktu mau sunat ibu selalu bilang “ndak
papa kok nak, sakitnya cuman kayak digigit semut” trus saya bilang “ibu kan
cewek, emang dipotong juga? kok bisa tau rasanya?”, “aduuh, papa kamu pernah
cerita rasanya disunat makanya ibu tau, kalo ndak percaya Tanya bapak mu sanah”.
Dengan kekompakan mereka meyakinkan saya bahwa disunat itu rasanya cuman kayak
digigit semut maka saya pun ahirnya memberanikan diri, dan setelah itu??? Apa saya
masih berfikir disunat itu kayak digigit semut? Iya sih rasanya emang kayak
digigit semut, tapi semutnya juga bawa gergaji.
Teman saya malah lebih hebat, dia disunat tidak pake suntik keram, trus saya tanya “gimana rasanya? Kayak digigit semut kan?”, dia bilang “kepala mu menyala digigt semut, kayak digigit buaya taukkk”-___-
Teman saya malah lebih hebat, dia disunat tidak pake suntik keram, trus saya tanya “gimana rasanya? Kayak digigit semut kan?”, dia bilang “kepala mu menyala digigt semut, kayak digigit buaya taukkk”-___-
6.Pernah suatu saat nasehat ibu saya begitu
ampuh, waktu saya nangis saya dibilanginnya gini “kalo kamu nangis gantengnya
bakalan luntur looh nanti” , saya langsung berhenti nangis “emang iya buu??”, “iya
nak, waktu kecil kamu itu ganteng sekali, tapi kerjaan kamu nangis mulu makanya
muka kamu sekarang kayak gini”. Semenjak saat itu saya janji tidak akan nangis
lagi, apa jadinya muka standar ini kalo terus-terusan nangis, untung ibu ngasih
tau.. ibu memang my hero. J
7.Tiap
ada perintah yang tidak saya
kerjakan bapak pasti selalu melaporkan saya ke pak polisi. Waktu itu ada mobil patrol
lewat, dan bapak pasti bilang “tuh polisi-polisi mau nangkap anak-anak yang
ndak mau tidur siang,” sambil teriak teriak kecil bapak saya bilang “ini pak
polisi, anak ini ndak mau tidur siang tangkap aja!!!” dan ahirnya saya selalu
lari terbirit birit masuk kamar buat tidur siang.
Sampe kalo saya tidak mau makan pasti dilaporin polisi. Bayangkan betapa jahatnya orang tua yang ngelaporin anaknya sendiri ke polisi.
Saya tumbuh besar malah disuruh jadi polisi kalo tamat kuliah nanti, maksudnya apa coba?? Biar bisa nangkap anak-anak yang malas makan sama yang malas tidur siang gitu??
Sampe kalo saya tidak mau makan pasti dilaporin polisi. Bayangkan betapa jahatnya orang tua yang ngelaporin anaknya sendiri ke polisi.
Saya tumbuh besar malah disuruh jadi polisi kalo tamat kuliah nanti, maksudnya apa coba?? Biar bisa nangkap anak-anak yang malas makan sama yang malas tidur siang gitu??
Sekarang kita sudah dewasa, masa dimana semua hal sudah
terlihat rasional, masa dimana kadang imajinasi ini berubah menjadi keadaan
yang nyata, keadaan yang menuntut alasan kita hidup didunia yang bukan milik
kita ini.
Tapi kalo ngomongin nasehat yang harus diberikan kepada anak
anak, jika saya nanti insyaallah diijinkan jadi orang tua oleh tuhan, maka saya
akan mengajari ia berfikir rasional secara mendasar, bukan untuk tidak
mendukung daya imajinasi yang ia punya tapi justru saya akan membimbingnya
untuk membedakan KENYATAAN dan HAYALAN.
Ketika ia kepentuk meja atau pintu, saya tidak akan memarahi sang meja, melainkan saya akan menasehati sang anak bahwa “yang salah itu kamu, makanya kamu harus berhati-hati kalo lagi main” so, you have to be careful to introduce something to your son.
Ketika ia kepentuk meja atau pintu, saya tidak akan memarahi sang meja, melainkan saya akan menasehati sang anak bahwa “yang salah itu kamu, makanya kamu harus berhati-hati kalo lagi main” so, you have to be careful to introduce something to your son.
Kenapa nasehat-nasehat
seperti itu menurut saya sudah tidak efektif lagi?? karena jaman sekarang
anak-anak sudah pinter, jadi kita jangan menghambat logikanya , atau kelak
bibit kebohongan itu akan muncul ketika ia salah penafsiran. Tapi kasian dong
anak jaman sekarang tidak dapat menertawakan hal-hal konyol itu. :D haha sudahlah
Trus apa orang tua kita membohongi kita dulu waktu kita
kecil???
Menurut saya tidak, selama kita memahami konsep ini,
Menurut saya tidak, selama kita memahami konsep ini,
“bahwa sebaiknya kita menangkap
apa yang DIMAKSUD ketimbang apa yang DIUCAP”
Apakah orang tua kita bermaksud untuk membohongi kita bahwa meja
itu nakal, dilantai itu ada ikan, dan polisi itu tukang nangkap anak-anak?
Tidak.
Dia tidak bermaksud seperti itu teman-teman, Trus apa yang kamu tangkap dari
maksud yang ia berikan? ,, nah benar sekali, ia hanya bermaksud untuk
menenangkan kita, melihat kita tumbuh sehat, dan tidak ingin melihat kita
menangis, simplenya orang tua tidak tahan melihat anaknya sedih dan tidak
tumbuh sehat. Kok jadi serius gini
-__- aduuhh, rileks,ok lanjut
-__- aduuhh, rileks,ok lanjut
Nah tapi konsep ini penting sob, kebanyakan dari kita lebih
sering menangkap apa yang DIUCAP ketimbang apa yang DIMAKSUD, contohnya ketika
pacar kamu bilang “kamu jahat, kamu jahat” kamu tidak seharusnya menjawab “ok
fine, aku jahat, yasudah jangan deket aku lagi” karena ketika ia bilang kamu
jahat bukan berarti yang ia maksud kamu adalah penjahat seperti apa yang ia
ucap bukan??. Dan maksudnya apa ketika dia bilang “kamu jahat, kamu jahat”?,
maksudnya adalah “kamu jangan pergi-pergi terus, aku cemburu liat kamu lebih
sering bersamanya”. Kalau dijelasin kayak gini ngerti kan?
Nah itu dia konsep dari “sebaiknya kita menangkap apa yang DIMAKSUD
ketimbang apa yang DIUCAP”
Kembali lagi tentang ketulusan cinta orang tua yang ia
berikan, Henry Ward Beecher pernah
bilang “We Never Know The Love Of Our Parents For Us Till We Have Become
Parents “
Ok, Apa pun itu orang
tua adalah inspirasi terbesar kita sekaligus alasan kenapa kita harus sukses.
Salam sama orang tua kamu yah JJJJ,
see you :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar