Selasa, 23 September 2014

Cintah yang kamu bilang indah

Ini yang kau katakan CINTA?


Entah harus memulai dari mana, entah harus mengungkapkan sakit atau pedih terlebih dahulu.

Tapi akan kumulai dengan pernyataan ini, “Ketika yang satu pergi, maka yang lain datang menggantikannya” yah, terdengar realistis, atau sekedar statement basi untuk membujuk hati agar tetap menunggu.

 Jika memang itu nyata, maka sepertinya aku tak termasuk dalam pernyataan itu.
Atau karena aku yang terlanjur terlalu sakit untuk melihat cinta baru yang padahal sudah datang?
 Atau aku yang terlanjur terlalu terbiasa dengan cinta luar biasamu hingga yang lain terlihat biasa?

Apakah aku terlanjur terpanah dengan elegannya dirimu,
dan telingaku seakan tak mendengar cinta lain selain dirimu,
hingga aku tak lagi berfikir bahwa akan ada cinta yang menggantikanmu.

Lalu buat apa kau merakit indah kenangan jika untuk diruntuhkan?
Buat apa kau memelukku begitu erat  jika pada akhirnya kau bahkan tak menyentuh tanganku untuk pamit selamanya.
Atau kau sengaja membuatku terkurung bersama luka-luka ini?

Jawab aku jika kau yang paling sok mengerti cinta!!
kau bilang “cinta itu indah”, lalu kenapa semua jenis luka berkumpul didalam dada tanpa pernah kau menjelaskan bahwa cinta adalah hal yang sementara.

lalu jika cinta adalah anugerah, kenapa yang aku liat hanyalah musibah yang menyiksa rasa, jiwa, dan kenangan yang selalu resah didalam kepala.

Kau hanya pembual banyak bicara yang membuatku terlena lalu membuatku merana, apa ini cinta yang kau maksud indah?.

Dari dulu kau memang selalu benar, bahkan kau selalu memanggilku bodohpun itu benar, buktinya aku tak cukup pintar untuk mencari penggantimu.

kau bilang aku harus mencari cinta yang lain?...
Sepertinya kali ini kamu salah!
Bagaimana mungkin aku mengejar cinta yang lain jika hatiku masih denganmu?, memangnya bisa berlari tanpa hati?,
kecuali kau kambalikan dulu hatiku dengan syarat tak ada luka yang kau sembunyikan didalamnya!.

Apakah pencarian cinta berarti pencarian sebuah kebahagiaan?
ah, bagaimana bisa aku percaya jika yang menyakitiku adalah cinta.
yang aku tau cinta pandai memerangkap orang-orang yang memiliki harapan terhadapnya,
dengan konsep bahwa “cinta sejati, dan cinta selamanya itu ada” , dan ketika mereka fakir-fakir asmara terjerat dalam kurungannya, maka mereka akan terkurung bersama luka untuk waktu yang lama.

"Tanpa cinta maka hidup tidak benar benar hidup".
jika itu benar, lalu mengapa cinta memabukkanku? hingga aku tanpa sadar semakin lama semakin masuk dalam sebuah sangkar kepedihan yang aku kira kebahagiaan? dan kemudian ketika aku sadar aku malah tersesat.
Kau lihat?, justru cintalah yang membuatku tidak benar-benar hidup.

Aku melihat hampa, seperti yang dilihat orang-orang tuna netra.
 walau aku harus selalu memosting hal-hal lucu, biar kamu diseberang sana tak berfikir bahwa aku lagi kacau, biar kamu diseberang sana masih percaya bahwa aku masih lelaki hebat seperti yang dulu selalu aku bilang padamu saat aku tak ingin menceritakan masalah yang aku punya “aku bisa tangani ini sendiri kok, aku kan cowok hebat” aksen itu bahkan masih sangat jelas dimemoriku.

Aku selalu ingin mengatakan cinta paling luar biasa ini kepadamu, tanpa harus mengungkapkan patah hati terhebat yang juga aku dapatkan darimu.

Maka..
Jika ini adalah kesendirian..
Jika cinta adalah sebuah penantian..
Maka tolong, kembalilah sebelum aku lelah menunggu..
datanglah sebelum smuanya semakin sakit, dan memati rasakan hati.. 

image

Tidak ada komentar:

Posting Komentar