Senin, 12 Oktober 2015

Note Of BSA: Catatan Tentang Rindu


Malam Kacauku

Ada hal lucu yang ingin kuberi tau ke kamu. Aku selalu bilang kalau aku menulis dari setiap keresahanku saat merindukan, dan memikirkan setiap hal tentang semuamu.
Tapi malam ini aku baru sadar, kalau semua tulisan itu aku buat saat aku sengaja meresahkan diri untuk menggalaukanmu, sengaja mengais masa lalu untuk mendapat ide menulis tentangmu.

Namun ketika kekhawatiran berupa rindu yang dalam datang tiba-tiba dimalam sunyi ini tanpa aku sadari, kau takkan percaya betapa kacaunya aku merindukanmu. Walaupun otakku hanya mengingat tentangmu, tapi tanganku tak cukup pandai mengontrol keresahan yang bisa dijadikan sebuah tulisan, saking rusaknya aku memikirkanmu.

Jangankan sajak-sajak kata, jangankan rima-rima kalimat, pemilihan katapun aku rancu. Ini saja kutulis, menunggu waktu beberapa jam dahulu setelah meminum dua gelas air dan menenangkan hati, pun dengan hasil yang berantakan pula.
Besok akan kubaca tulisan ini, dan aku yakin akan menertawakan kekacauanku malam ini karenamu.

-           April 2015

Perindu Curang
“Aku mau dengar suaranya”
“aku mau dengar bicaranya”
“sedikit saja, sepatah kata saja"

Kalimat-kalimat itu terus-terusan saja menghantui pikiranku.
Yasudahlah, aku kasihan dengan otak ini.
*Teleponku tersambung dengan wanita perenggut tidur malam ku itu*

“Halo…??”
Jawab suara merdu dari wanita yang ku rindukan diseberang sana.

*Aku menjawab sapaanya dalam hati*
*Halo.. eh kamu apa kabar?..
kamu masih kenal suaraku?..
kamu sekarang sibuk apa?..
eh cuacanya cerah yah..
eh lupa kita kan beda pulau..
lupa juga, lagian ini sedang malam..
tapi.. kamu masih suka kan dengan hujan?..
eh maaf itu hanya basa basi..
aku cuman mau tau kamu baik-baik saja kan?..
kamu sudah tidak pernah sakit-sakitan kan?..
kamu sudah tak pernah kehabisan bensin ditengah perjalanan kan?..
kamu masih rajin ngaji kan yah?
sholat jangan ditinggalin yah..
Maaf, aku tak tau harus memulai darimana..
terlalu banyak pertanyaan yang aku tampung selama ini..
Maaf, aku tak tau sedang membicarakan apa..
Oh iya, bulan ini masih musim hujan..
tiap keluar rumah kamu jangan lupa pakai pakaian tebal yah..
Tolong jaga dirimu demi kekhawatiranku*

“Halo..Halo.. siapa sih ini..?” 
Katanya dengan kesal karena tak mendengar suara sama sekali.

Awalnya aku berniat untuk menjadi perindu yang jahat, yaitu perindu yang memberitahukan rindunya kepada yang dirindukan.
Tapi niat itu kuurungkan.
Meskipun dengan sedikit kecuranganku, aku akhirnya bisa mendengar suaranya walau tak mampu membalasnya. Setidaknya itu lebih dari cukup untuk mengasihani hati yang trus meminta.
Walaupun itu adalah tindakan curang dari seorang perindu, karena bisa saja tindakan itu menimbulkan gangguan dari kenyamanan hidupnya sekarang, kebingungan atas kabar yang tiba-tiba datang, hingga merusak kondisi suasana hatinya yang bisa saja tak menenangkan.

Hidup memang tentang pengembalian.
Tapi memang,
ada kerinduan yang tak perlu ada sepengetahuan.
Ada sapaan yang tak semestinya ada balasan.
Dan ada pertanyaan yang tak harus ada jawaban.
*Telpon kumatikan dengan senyuman atas suara merdu yang telah lama kurindukan.

- April 2015

Lalu Dengan Apa Kau Terganti?
Kamu jangan seperti bulan dimalam sunyi. Iya sih, disetiap malam terus menemani. Tapi disetiap pagi ia selalu pergi.
Kamu juga jangan seperti matahari. Iyasih, disiang hari selalu mengiringi, tapi dimalam hari aku tak bisa menemui.
Kau itu satu dan tak terganti. Makanya aku bingung sendiri, ingin menggantikanmu dengan apa saat kau tak disini? aku tak pandai menahan lara saat merindui.

-           Mei 2015

Aku Tak Rindu!
Aku tak bisa tertidur karena ini insomnia, bukan merindukanmu!
Sebabnya, seharian ini aku terlampau sering memikirkan kenangan yang dulu seenaknya kau bangun dengan begitu tinggi, sampai aku takut untuk turun kebawah. Dasar jahat! Mentang-mentang kau tahu aku takut ketinggian.

Aku tak mau tidur karena tugas kampusku belum jadi, bukan karena merindukanmu!
Sebabnya, seharian ini aku terlalu malas mengerjakan hal lain selain dengan memikirkan kabar darimu. Aku khawatir tentang semuamu. Tak usah kegeeran. Anggap saja kau sedang beruntung pernah memiliki orang yang gampang khawatir.

Aku tak bisa tertidur, bukan karena memikirkanmu, bukan karena menginginkan temu darimu, dan bukan karena merindukanmiu. Hanya karena aku tak bisa melawan semua kebohongan itu.

-           Juni 2015

Aku Tau Kau Dimana!

Tapi tenanglah kasih, aku masih perindu yang baik disini.
Perindu yang tidak memperlihatkan diri, walau terus mencari, dan mengetahui.
Perindu yang yang tak ingin merusak suasana hati dengan menghampiri, hanya karena rasa ego untuk menemui.
Perindu yang masih mengerti, jika belum waktunya kembali, maka merindui lebih baik daripada memiliki.

-           Agustus 2015

Curigaku Rindu Itu Kuat Begadang

Atau setidaknya, ia pengidap insomnia. Selalu saja ingin ditemani saat larut tiba. Sedang aku takut untuk tak menemaninya. Ia selalu mengusir kantuk yang padahal ingin membela. Selalu memarahi kelopak jika berani menutup mata.
Semuanya karena kamu hai penitip duka. Kubilang rindu tak boleh berlama-lama terpisahkan cinta. Dan kau tak mau tau bahwa kau pergi sudah lama.
Ah, dasar penanam luka, penggelisa rasa, pemusing jiwa. Kau beruntung aku memaafkan semuanya.

-           Agustus 2015

Suatu Saat Nanti
Tak seperti perindu lainnya, aku menggunakan bibirku bukan untuk mengecupmu. Tapi untuk mengucap doa akan bahagiamu. Tak seperti pencinta lainnya, aku menggunakan tanganku bukan untuk mendekapmu. Tapi untuk menuliskan kisah tentang segalamu. Tapi suatu saat nanti. Aku ingin melakukan hal yang sama dengan perindu dan pencinta lainnya. Mengecup jidatmu sebagai pengantar tidurmu. Memeluk tubuhmu sebagai penghangat dinginmu. Suatu saat nanti. Saat kau halal dengan ikatan akadku.

-           Agustus 2015

Salam hangatku,
untuk seseorang yang selalu kau rindukan. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar