Malam
Kacauku
Ada
hal lucu yang ingin kuberi tau ke kamu. Aku selalu bilang kalau aku menulis
dari setiap keresahanku saat merindukan, dan memikirkan setiap hal tentang
semuamu.
Tapi
malam ini aku baru sadar, kalau semua tulisan itu aku buat saat aku sengaja
meresahkan diri untuk menggalaukanmu, sengaja mengais masa lalu untuk mendapat
ide menulis tentangmu.
Namun
ketika kekhawatiran berupa rindu yang dalam datang tiba-tiba dimalam sunyi ini
tanpa aku sadari, kau takkan percaya betapa kacaunya aku merindukanmu. Walaupun
otakku hanya mengingat tentangmu, tapi tanganku tak cukup pandai mengontrol
keresahan yang bisa dijadikan sebuah tulisan, saking rusaknya aku memikirkanmu.
Jangankan
sajak-sajak kata, jangankan rima-rima kalimat, pemilihan katapun aku rancu. Ini
saja kutulis, menunggu waktu beberapa jam dahulu setelah meminum dua gelas air
dan menenangkan hati, pun dengan hasil yang berantakan pula.
Besok
akan kubaca tulisan ini, dan aku yakin akan menertawakan kekacauanku malam ini
karenamu.
- April 2015
Perindu
Curang
“Aku
mau dengar suaranya”
“aku
mau dengar bicaranya”
“sedikit
saja, sepatah kata saja"
Kalimat-kalimat
itu terus-terusan saja menghantui pikiranku.
Yasudahlah,
aku kasihan dengan otak ini.
*Teleponku
tersambung dengan wanita perenggut tidur malam ku itu*
“Halo…??”
Jawab suara merdu dari wanita yang ku rindukan diseberang sana.
*Aku
menjawab sapaanya dalam hati*
*Halo.. eh
kamu apa kabar?..
kamu
masih kenal suaraku?..
kamu
sekarang sibuk apa?..
eh
cuacanya cerah yah..
eh
lupa kita kan beda pulau..
lupa
juga, lagian ini sedang malam..
tapi..
kamu masih suka kan dengan hujan?..
eh
maaf itu hanya basa basi..
aku
cuman mau tau kamu baik-baik saja kan?..
kamu
sudah tidak pernah sakit-sakitan kan?..
kamu
sudah tak pernah kehabisan bensin ditengah perjalanan kan?..
kamu
masih rajin ngaji kan yah?
sholat
jangan ditinggalin yah..
Maaf,
aku tak tau harus memulai darimana..
terlalu
banyak pertanyaan yang aku tampung selama ini..
Maaf,
aku tak tau sedang membicarakan apa..
Oh
iya, bulan ini masih musim hujan..
tiap
keluar rumah kamu jangan lupa pakai pakaian tebal yah..
Tolong
jaga dirimu demi kekhawatiranku*
“Halo..Halo..
siapa sih ini..?”
Katanya dengan kesal karena tak mendengar suara sama sekali.
Awalnya
aku berniat untuk menjadi perindu yang jahat, yaitu perindu yang memberitahukan
rindunya kepada yang dirindukan.
Tapi
niat itu kuurungkan.
Meskipun
dengan sedikit kecuranganku, aku akhirnya bisa mendengar suaranya walau tak
mampu membalasnya. Setidaknya itu lebih dari cukup untuk mengasihani hati yang
trus meminta.
Walaupun
itu adalah tindakan curang dari seorang perindu, karena bisa saja tindakan itu
menimbulkan gangguan dari kenyamanan hidupnya sekarang, kebingungan atas kabar
yang tiba-tiba datang, hingga merusak kondisi suasana hatinya yang bisa saja
tak menenangkan.
Hidup
memang tentang pengembalian.
Tapi
memang,
ada
kerinduan yang tak perlu ada sepengetahuan.
Ada
sapaan yang tak semestinya ada balasan.
Dan
ada pertanyaan yang tak harus ada jawaban.
*Telpon
kumatikan dengan senyuman atas suara merdu yang telah lama kurindukan.
-
April 2015
Lalu
Dengan Apa Kau Terganti?
Kamu
jangan seperti bulan dimalam sunyi. Iya sih, disetiap malam terus menemani.
Tapi disetiap pagi ia selalu pergi.
Kamu
juga jangan seperti matahari. Iyasih, disiang hari selalu mengiringi, tapi
dimalam hari aku tak bisa menemui.
Kau
itu satu dan tak terganti. Makanya aku bingung sendiri, ingin menggantikanmu
dengan apa saat kau tak disini? aku tak pandai menahan lara saat merindui.
- Mei 2015
Aku
Tak Rindu!
Aku
tak bisa tertidur karena ini insomnia, bukan merindukanmu!
Sebabnya,
seharian ini aku terlampau sering memikirkan kenangan yang dulu seenaknya kau
bangun dengan begitu tinggi, sampai aku takut untuk turun kebawah. Dasar jahat!
Mentang-mentang kau tahu aku takut ketinggian.
Aku
tak mau tidur karena tugas kampusku belum jadi, bukan karena merindukanmu!
Sebabnya,
seharian ini aku terlalu malas mengerjakan hal lain selain dengan memikirkan
kabar darimu. Aku khawatir tentang semuamu. Tak usah kegeeran. Anggap saja kau
sedang beruntung pernah memiliki orang yang gampang khawatir.
Aku
tak bisa tertidur, bukan karena memikirkanmu, bukan karena menginginkan temu
darimu, dan bukan karena merindukanmiu. Hanya karena aku tak bisa melawan semua
kebohongan itu.
- Juni 2015
Aku
Tau Kau Dimana!
Tapi
tenanglah kasih, aku masih perindu yang baik disini.
Perindu
yang tidak memperlihatkan diri, walau terus mencari, dan mengetahui.
Perindu
yang yang tak ingin merusak suasana hati dengan menghampiri, hanya karena rasa
ego untuk menemui.
Perindu
yang masih mengerti, jika belum waktunya kembali, maka merindui lebih baik
daripada memiliki.
- Agustus 2015
Curigaku
Rindu Itu Kuat Begadang
Atau
setidaknya, ia pengidap insomnia. Selalu saja ingin ditemani saat larut tiba.
Sedang aku takut untuk tak menemaninya. Ia selalu mengusir kantuk yang padahal
ingin membela. Selalu memarahi kelopak jika berani menutup mata.
Semuanya
karena kamu hai penitip duka. Kubilang rindu tak boleh berlama-lama terpisahkan
cinta. Dan kau tak mau tau bahwa kau pergi sudah lama.
Ah,
dasar penanam luka, penggelisa rasa, pemusing jiwa. Kau beruntung aku memaafkan
semuanya.
- Agustus 2015
Suatu
Saat Nanti
Tak
seperti perindu lainnya, aku menggunakan bibirku bukan untuk mengecupmu. Tapi
untuk mengucap doa akan bahagiamu. Tak seperti pencinta lainnya, aku
menggunakan tanganku bukan untuk mendekapmu. Tapi untuk menuliskan kisah
tentang segalamu. Tapi suatu saat nanti. Aku ingin melakukan hal yang sama
dengan perindu dan pencinta lainnya. Mengecup jidatmu sebagai pengantar
tidurmu. Memeluk tubuhmu sebagai penghangat dinginmu. Suatu saat nanti. Saat
kau halal dengan ikatan akadku.
- Agustus 2015
Salam hangatku,
untuk seseorang yang selalu kau rindukan. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar