Hari ini kamu terlihat beda,
Aku bisa menilai dari hatiku
yang selalu ada,
Meski selalu ada tapi
perihnya tak kunjung reda,
Meratapi semua kenangan
indah yang membuatnya terus-terusan gunda,
Ketika ia memberimu cinta
yang tulus dari dalam dada,
Engkau malah pergi
meninggalkan noda,
Meninggalkan janji suci yang
kini telah tiada.
Hari ini aku membuat agenda,
Mulai menguatkan jasmani
dengan seharian bersepeda,
Agar aku kuat untuk terus merindukanmu
tanpa pernah ada kata tunda,
Apakah kau tau cintaku terus
berputar bagaikan sebuah roda?
Tersusun rapi bagaikan
sebuah rantai yang berganda-ganda?
Mungkin bibir manismu hanya
akan berkata ini semua adalah opini cinta,
Tapi tak bisa kau sangkal
hati pahitku yang terus merasa, ini cinta, dan fakta.
Aku tau kau pandai fisika
yang selalu mengerti apa itu alfa, teta, delta,
Yang hanya memercayai bukti
ilmiah untuk menguras cinta dari noda kista,
Tapi asal kau tau bukti
ilmiah tak ada dalam cinta,
Melainkan hanya bukti rasa
yang membuatnya berharga bagaikan permata.
Semuanya memang tak kasat mata,
Tak pernah jelas meski mulut
menjelaskannya dengan meronta-ronta,
Tak pernah cukup meski kugunakan
semua perbendaharaan kata-kata,
Tapi bolehkah aku
mengungkapkannya lewat merdunya soneta?
Ah, pasti kau hanya berfikir
aku memainkan piano dusta,
Dan aku pun lupa bahwa aku
tak pandai memainkan piano ternyata.
Lalu untuk kau percaya apa
aku harus menjadi asmara budak jelata?
Atau bepergian dengan
menjadi pemandu hati wisata?
Atau berjubah harta bertubuh
gagah seperti mahabarata?
Dengan begitu kau bersedia
menjadi apsara dari seorang dewata?
Ah, aku tau kau adalah
wanita yang mengerti cinta bukan masalah tahta,
Melainkan masalah hati dan
tulusnya asmara yang tidak memandang strata.
Aku mungkin pengecut cinta
yang hanya bisa sembunyi dari tata kata,
Tak bisa dermawan seperti
wejangan para pendeta,
Tak bisa bijaksana seperti
uztad yang mengajarkan alif ba ta,
Hanya sang pemimpi banyak
bicara yang menulis kisah lalu tentang kita.
Tapi aku percaya cinta tak
pernah berdusta,
Jadi jangan khawatir akan
ada kista, stomata, vulgata, atau senjata
Yang akan merusak sama rasa,
dan sama rata dari tulus dan sejatinya itu cinta.
Salam hangatku untuk
Seorang yang selalu kau banggakan dihadapan cinta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar