Terlalu percuma untuk
sekedar menghawatirkan keadaanmu.
Terlalu sia-sia untuk
sekedar menjalani hidup dengan bayang-bayangmu.
Maaf, aku terlalu sibuk
untuk sekedar meluangkan waktu untuk memikirkanmu.
Maaf, hidupku tak begitu
sunyi untuk sekedar merindukan seseorang seperti dirimu.
Buat apa capek-cepek
berhayal hanya untuk membuat kata-kata indah sambil memikirkanmu.
Buat apa melelahkan mata
hanya untuk menulis kisah usang depan layar sambil mengais-ngais masa lalumu.
Aku tak mau melihatmu
dengan tatapan nanar hanya untuk memelukmu.
Taukah kamu dirimu tidak
cantik di mataku.
Memikirkanmu saja otakku
sungguh tidak sudi tergenangi oleh bayang-bayang semu.
Kamu bahkan bukan
sekedar jelek, tapi juga sangat tidak menarik untuk bisa menggoda hatiku.
Aku tak mau mendengar
kabar apa-apa darimu.
Tahukah kamu dirimu
tidak begitu penting untuk dirisaukan.
Mengingat senyummu saja
sungguh merusak system memoriku yang membuatku enggan masuk ke hayalan.
Kamu bahkan bukan
sekedar membosankan, tapi juga sangat memuakkan.
Ditiap doaku, aku selalu
meminta jika saja namamu yang ditulis di lauh mahfudz untukku aku berharap tuhan
mengubahnya.
Aku sungguh tak rela
melihat anak-anakku memanggilmu ibu kelak di kehidupan yang sebenarnya.
Gimana gimana? Terlalu
kelihatan yah kalau semuanya bohong?
haha, Iya sih, aku
memang tidak pernah pandai berbohong.
kadang aku bertanya-tanya,
apakah cinta benar-benar anugerah terindah?
kalau benar iya, lalu
mengapa banyak orang merasa bahwa musibah terpedih justru datangnya dari cinta?
Juga banyak orang yang
mengatakan bahwa cinta adalah tentang kebahagiaan.
jika benar iya, lalu
apakah cinta yang menyakitkan bukan termasuk cinta?
Semuanya terlihat rancu.
Yang aku tau jika engkau
mencintai seseorang, berusahalah membuatnya tersenyum, tertawa, dan bahagia. Sekalipun ia tak menyadari bahkan tak membutuhkannya, yang terpenting adalah kamu selalu ada buat dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar