Aku selalu berhayal
bertemu dengan wanita-wanita hebat seperti putri yang ada
didongeng-dongeng.
Suatu hari aku
berpura-pura menjadi pangeran untuk seseorang yang kuanggap tuan putri, aku
berusaha membuatnya yakin bahwa aku adalah pangeran hebat yang akan
melindunginya. Tapi berselang beberapa waktu ia malah pergi.
Dengan alasan entah aku memastikan bahwa aku gagal menjadi seorang pangeran didunia manusia ini.
Dengan alasan entah aku memastikan bahwa aku gagal menjadi seorang pangeran didunia manusia ini.
Sejak saat itu aku
tau, bahwa dunia hayalan dan dunia nyata adalah dua dimensi yang tidak
seharusnya dipadukan.
Mulailah aku berfikir
realistis, juga saat berbicara tentang cinta.
Percayakah kau dengan
takdir?
Jujur, aku tidak
sedang mencari, dan mungkin juga kau tidak sedang menunggu.
hingga ketika kau bertemu denganku, bukankah itu sesuatu yang tak kamu duga? aku pun tak pernah menyangka. Nah itulah sesuatu yang diciptakan tuhan sebagai takdir.
hingga ketika kau bertemu denganku, bukankah itu sesuatu yang tak kamu duga? aku pun tak pernah menyangka. Nah itulah sesuatu yang diciptakan tuhan sebagai takdir.
Kau bilang senyum indah
mu itu adalah senyum ikhlas. Dan aku tak tau jika kau menuntutku untuk memahami
bahwa itu adalah isyarat, yang berarti punya makna lain. Aku hanya tau ketika
kita punya teman baru, maka jadilah tempat bercerita yang baik, berusahalah
membuat ia senyum, tertawa, dan bahagia.
Aku selalu percaya
takdir, dan aku tak pernah menolak untuk menerimanya, tapi aku bisa membuat
keputusan. Munafik jika aku tak mengagumi semua kebaikanmu, bohong jika aku tak
tertarik dengan paras dan rupamu. Aku masih sangat normal untuk bisa melihat
ketertarikan dan merasakan keinginan.
Tapi ketika kita
dipertemukan bukan karena pencarianku, kau tau aku belum siap untuk itu.
bukan karena aku terlalu asik bermain dengan kenangan, bukan karena aku masih terlalu sakit untuk memulai dengan yang baru, tapi aku hanya belum berhenti belajar dari pengalaman, dan juga aku masih sangat menghargai masa lalu untuk memulai masa depan.
bukan karena aku terlalu asik bermain dengan kenangan, bukan karena aku masih terlalu sakit untuk memulai dengan yang baru, tapi aku hanya belum berhenti belajar dari pengalaman, dan juga aku masih sangat menghargai masa lalu untuk memulai masa depan.
Terlalu munafik untuk
menyebutmu sekedar teman berbagi, dan terlalu jauh untuk berbicara masa depan
dengan umur sedini ini.
Apakah kau mengerti Cinta
itu tak butuh alasan?.
Yah aku tak mau kau bersama dengan orang yang masih
memiliki banyak alasan untuk memulai cerita cinta
.
Aku tau cinta adalah
penantian, menanti datang yang belum pernah datang, menanti kembali yang tak
ingin kembali, dan menanti sadar yang tak pernah nyadar.
Tapi tolong jangan
katakan kau menunggu. Aku tak ingin membuatmu khawatir dengan ketidak
pastianku. Bila kau benar cinta untukku, maka tenang saja, suatu hari aku yang akan
mengejarmu.
Jika tiba saatnya aku
mencari, aku janji akan menemuimu terlebih dulu.
Kecuali ketika saat itu, kau telah berlabuh dengan yang lain.
yah, saat itu aku pasti sangat menyesal, tak mengambil kesempatan untuk bisa bersamamu. Tapi tak mengapa, aku tau tuhan hanya memilihkan orang yang lebih tepat untukmu.
Kecuali ketika saat itu, kau telah berlabuh dengan yang lain.
yah, saat itu aku pasti sangat menyesal, tak mengambil kesempatan untuk bisa bersamamu. Tapi tak mengapa, aku tau tuhan hanya memilihkan orang yang lebih tepat untukmu.
Dari dulu aku selalu
percaya, bahwa setiap lelaki pasti punya bidadarinya masing-masing. Dan bidadari
itu akan muncul diahir pencarian cinta itu sendiri.
Kau bisa saja adalah
bidadariku, tapi jika bidadari itu hanya muncul diahir pencarianku, bukankah
seharusnya kau tak muncul secepat ini?. Kau tau pencarianku masih sangatlah
panjang.
Sekali lagi aku tak ingin membuatmu menunggu, aku sangat takut untuk menjanjikan apapun tentang sesuatu yang masih terombang ambing dipikiranku.
Sekali lagi aku tak ingin membuatmu menunggu, aku sangat takut untuk menjanjikan apapun tentang sesuatu yang masih terombang ambing dipikiranku.
Aku yakin kau cukup
mengerti untuk tetap melebarkan senyummu, untuk tetap melepas tawamu, dan untuk
tetap selalu ceria seperti saat aku hanya tau betapa asiknya bercanda denganmu.
Salam hangatku untuk
lelaki beruntung yang akan berlabuh bersamamu nanti. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar