Oleh Baso Sumange Alam
pada 5 februari 2014 pukul 04:50
Kebencian ku, dan rasa sayangku
Aku benci membuat janji untuk bersama selamanya dan harus
melupakannya,
Aku benci melakukan hal hal bodoh hanya untuk membuat mu
tertawa dan harus melupakannya,
Aku benci menghawatirkan dirimu, dan berfikir kau dalam
masalah yang sekali lagi harus kulupakan,
Knp terlalu indah saat aku mencium jidat mu dengan
memejamkan mata,
Knp begitu indah saat aku memelukmu dan merasakan wangi parfum
vanilla blue mu,
Kenapa sangat indah saat
engkau bermanja manja untuk memintaku menggendongmu,
Dan kenapa tidak terasa indah saat aku harus melupakan
semuanya dan memaki hati yang tak mau meninggalkannya
Otak ini bodoh, harus mengingat saat tengah malam aku datang
ke jendelamu hanya untuk mengucapkan kata rindu dan ucapan selamat tidur
Otak ini bodoh, harus mengingat saat kau membuatkan ku nasi goreng
yang palik enak yang pernah aku rasakan
Otak ini bodoh, harus mengingat saat aku datang ke kelasmu
untuk membujuk mu dari tangis yang aku tak tau sebabnya
Dan otak ini masih saja bodoh, membuat mulut ku bisu saat
kau menyuruhku melupakanmu bahkan tak sanggup membalas goodbye darimu.
Aku benci melihat foto foto kamu yang membuat mataku
terlihat bodoh untuk memandangnya begitu lama,
Aku benci melihat sms kamu muncul di inbox ku, tanpa ada
panggilan sayangmu, tanpa ada I love you mu, dan tanpa ada kata rindu darimu,
Aku benci menulis, menghapus, dan memikirkan kata kata yang
paas untuk mengungkapkan kerinduan ku ini,
Dan aku benci saat aku melihat sms yang menyatakan kamu telah
suka seseorang lain yang aku tak percaya apakah itu kamu
Aku tak percaya lagi dengan kata kata “charlie ST12” yang
bilang butuh waktu seumur hidup untuk melupakan seseorang ,buktinya dia
melupakanku bahkan tak menunggu waktu setahun
Aku tak percaya lagi dengan ocehan “pasha UNGU” yang katanya hanya kau
belahan jiwa, cinta membara, tiada tara. Bahkan kini aku bukan laggi apa apanya
dia
Aku tak percaya lagi dengan omongan “raffi ahmad dan yunisarah”, yang bilang sekarang atau lima puluh tahun lagi kumasih tetap mencintai mu, bahkan
aku belum cukup dua tahun disampignya
Aku masih lebih percaya “Ariel NOAH” yang bilang tak ada
yang abadi, setidaknya itu lebih real,
Aku juga sekarng mengerti teori “raditya dika” yang bilang
cinta itu bisa kadaluarsa,
Aku benci menulis semua ini dan tak bisa memberitahukanmu.
aku benci harus sendiri, aku takut.. aku takut sendirian,
aku takut hidup dengan semua ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar