Rabu, 03 September 2014

I Miss My Parents Stupid Advice

Merindukan nasehat konyol orang tua.

.

Tulisan ini saya dedikasikan untuk seluruh orang tua didunia ini, orang tua yang selalu ikhlas dan selalu tabah merawat kita hingga kita para anak-anak nakal tumbuh menjadi seseorang yang benar-benar hidup dan bermanfaat untuk orang banyak
.

Tapi saya tidak mau menulis sambil berderaikan air mata karna mengingat orang tua, jadi seperti tulisan-tulisan saya sebelumnya, tulisan ini tetap bergenre comedy tapi serius, apapun itu yang penting bukan untuk sedih-sedihan lah. Tulisan ini juga, menurut saya lebih berbobot, seperti merakit robot yang pandai menyanyikan kita lagu nina bobot, ah yang jelas lebih bermakna lah.
jadi saya akan mengajak kamu untuk bernostalgia, yaitu saat dimana kita bahkan tidak bisa menggunakan tangan hebat ini untuk ngelap ingus kita sendiri.. yaapp, benar sekali masa-masa kecil.

Masa kecil adalah masa dimana kita menghabiskan waktu sebagian besar bersama orang tua untuk mengenal dunia, untuk mengenal hal-hal yang tidak rasional di otak kita, karena sewaktu kecil, otak kita memang lebih suka mengimajinasikan hal-hal yang kita pikirkan.
Oleh karena itu ketika kita tidak bisa berfikir secara rasional, maka kita kadang sulit untuk memahaminya sewaktu kita dijelaskan dengan keadaan real  atau fakta sebenarnya, karena kita belum mengerti hukum alam. Sehingga orang tua akan memberikan kita penjelasan atau nasehat secara imajinatif.

Nah, berikut beberapa nasehat dan ilustrasi konyol orang tua yang masih saya ingat jelas sewaktu saya kecil.

1. Tiap kali saya liat pelangi maka ibu selalu bilang “disana ada bidadari yang lagi mandi”, dan saya selalu percaya, hingga saya mengimajinasikan tujuh warna pelangi itu akibat selendangnya para bidadari . Tapi lambat laun seiring berkembangnya zaman, berdamainya sasuke dan naruto, masha and the bear semakin besar tapi pak prabow* belum juga bisa move on dari pilpres membuat saya berfikir, emang dikayangan ndak ada kolam atau kamar mandi gitu?, atau mungkin semua kamar mandi lagi penuh jadinya si bidadari ini pergi sungai gitu? Itu bidadari atau anak kos?.

2.Saya dulu suka lari-lari dalam rumah, hingga suatu saat kaki saya nabrak meja dan ibu pasti bilang “emang nakal nih meja” trus mejanya dipukul sebagai balasan karena sudah halangin saya yang lagi lari, “sudah nak yah, mejanya sudah ndak berani lagi gangguin kamu lari, sanah lanjutin main” dan sayapun ahirnya ndak jadi nangis dan lanjutin main. Itulah mengapa saya menyebut ibu saya “my hero” karena kehebatannya yang membuat sang meja takluk dan tidak berani ngelawan, bahkan ia hanya tertunduk tanpa kata ketika ibu saya lagi marah-__-.

3.Tiap saya jatuh dilantai bapak pasti bilang “sudah, ndak papa cuman nangkap ikan” dan saya ahirnya berhenti nangis dengan usapan dan tatapan diiringi senyuman bak Glen fredly yang sedang menyanyikan lagu melo syahdunya itu. Tapi setelah itu saya minta bapak saya buat ngejar ikan yang ndak berhasil saya dapat  itu -___-, dia bingung??? Kagak sob, dengan tanpa kehilangan akal dia malah membawakan saya ikan goreng sambil berkata “ini tadi ikan nakal yang buat kamu jatuh sudah bapak goreng, biar tau rasa dia, sudah sanah main”. Sejak saat itu tiap kali saya melihat orang jatuh dari motor, saya akan buru-buru mendatanginya sambil bilang “sudah om ndak papa, makanya nangkap ikan itu jangan pake motor, lain kali pake perahu yah om”.

4.Tiap kali ada jajanan lewat depan rumah, maka ibu langsung narik saya dan membawa saya sembunyi dalam kamar sambil bilang “cepetan sembunyi, didepan ada penculik anak-anak”, dan saya nurut-__-

5.Waktu mau sunat ibu selalu bilang “ndak papa kok nak, sakitnya cuman kayak digigit semut” trus saya bilang “ibu kan cewek, emang dipotong juga? kok bisa tau rasanya?”, “aduuh, papa kamu pernah cerita rasanya disunat makanya ibu tau, kalo ndak percaya Tanya bapak mu sanah”. Dengan kekompakan mereka meyakinkan saya bahwa disunat itu rasanya cuman kayak digigit semut maka saya pun ahirnya memberanikan diri, dan setelah itu??? Apa saya masih berfikir disunat itu kayak digigit semut? Iya sih rasanya emang kayak digigit semut, tapi semutnya juga bawa gergaji.
Teman saya malah lebih hebat, dia disunat tidak pake suntik keram, trus saya tanya “gimana rasanya? Kayak digigit semut kan?”, dia bilang “kepala mu menyala digigt semut, kayak digigit buaya taukkk”-___-

6.Pernah suatu saat nasehat ibu saya begitu ampuh, waktu saya nangis saya dibilanginnya gini “kalo kamu nangis gantengnya bakalan luntur looh nanti” , saya langsung berhenti nangis “emang iya buu??”, “iya nak, waktu kecil kamu itu ganteng sekali, tapi kerjaan kamu nangis mulu makanya muka kamu sekarang kayak gini”. Semenjak saat itu saya janji tidak akan nangis lagi, apa jadinya muka standar ini kalo terus-terusan nangis, untung ibu ngasih tau.. ibu memang my hero. J

7.Tiap  ada perintah  yang tidak saya kerjakan bapak pasti selalu melaporkan saya ke pak polisi. Waktu itu ada mobil patrol lewat, dan bapak pasti bilang “tuh polisi-polisi mau nangkap anak-anak yang ndak mau tidur siang,” sambil teriak teriak kecil bapak saya bilang “ini pak polisi, anak ini ndak mau tidur siang tangkap aja!!!” dan ahirnya saya selalu lari terbirit birit masuk kamar buat tidur siang.
Sampe kalo saya tidak mau makan pasti dilaporin polisi. Bayangkan betapa jahatnya orang tua yang ngelaporin anaknya sendiri ke polisi.
Saya tumbuh besar malah disuruh jadi polisi kalo tamat kuliah nanti, maksudnya apa coba?? Biar bisa nangkap anak-anak yang malas makan sama yang malas tidur siang gitu??

Sekarang kita sudah dewasa, masa dimana semua hal sudah terlihat rasional, masa dimana kadang imajinasi ini berubah menjadi keadaan yang nyata, keadaan yang menuntut alasan kita hidup didunia yang bukan milik kita ini.
Tapi kalo ngomongin nasehat yang harus diberikan kepada anak anak, jika saya nanti insyaallah diijinkan jadi orang tua oleh tuhan, maka saya akan mengajari ia berfikir rasional secara mendasar, bukan untuk tidak mendukung daya imajinasi yang ia punya tapi justru saya akan membimbingnya untuk membedakan KENYATAAN dan HAYALAN.
Ketika ia kepentuk meja atau pintu, saya tidak akan memarahi sang meja, melainkan saya akan menasehati sang anak bahwa “yang salah itu kamu, makanya kamu harus berhati-hati kalo lagi main”  so, you have to be careful to introduce something to your son. 
Kenapa nasehat-nasehat seperti itu menurut saya sudah tidak efektif lagi?? karena jaman sekarang anak-anak sudah pinter, jadi kita jangan menghambat logikanya , atau kelak bibit kebohongan itu akan muncul ketika ia salah penafsiran. Tapi kasian dong anak jaman sekarang tidak dapat menertawakan hal-hal konyol itu. :D haha sudahlah

Trus apa orang tua kita membohongi kita dulu waktu kita kecil???
Menurut saya tidak, selama kita memahami konsep ini,
“bahwa sebaiknya kita menangkap apa yang DIMAKSUD ketimbang apa yang DIUCAP”

Apakah orang tua kita bermaksud untuk membohongi kita bahwa meja itu nakal, dilantai itu ada ikan, dan polisi itu tukang nangkap anak-anak?
Tidak. Dia tidak bermaksud seperti itu teman-teman, Trus apa yang kamu tangkap dari maksud yang ia berikan? ,, nah benar sekali, ia hanya bermaksud untuk menenangkan kita, melihat kita tumbuh sehat, dan tidak ingin melihat kita menangis, simplenya orang tua tidak tahan melihat anaknya sedih dan tidak tumbuh sehat. Kok jadi serius gini
-__- aduuhh, rileks,ok lanjut

Nah tapi konsep ini penting sob, kebanyakan dari kita lebih sering menangkap apa yang DIUCAP ketimbang apa yang DIMAKSUD, contohnya ketika pacar kamu bilang “kamu jahat, kamu jahat” kamu tidak seharusnya menjawab “ok fine, aku jahat, yasudah jangan deket aku lagi” karena ketika ia bilang kamu jahat bukan berarti yang ia maksud kamu adalah penjahat seperti apa yang ia ucap bukan??. Dan maksudnya apa ketika dia bilang “kamu jahat, kamu jahat”?, maksudnya adalah “kamu jangan pergi-pergi terus, aku cemburu liat kamu lebih sering bersamanya”. Kalau dijelasin kayak gini ngerti kan?
Nah itu dia konsep dari “sebaiknya kita menangkap apa yang DIMAKSUD ketimbang apa yang DIUCAP”  
Kembali lagi tentang ketulusan cinta orang tua yang ia berikan, Henry Ward Beecher  pernah bilang “We Never Know The Love Of Our Parents For Us Till We Have Become Parents “
Ok,  Apa pun itu orang tua adalah inspirasi terbesar kita sekaligus alasan kenapa kita harus sukses.
Salam sama orang tua kamu yah JJJJ, 
 
see you :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar